Kalau dilihat dari kata ‘bayi’ & ‘tabung’, mungkin bayi tabung berarti bayi dari hasil pembuahan di tabung. Ada juga yang bilang bayi tabung adalah bayi dari hasil tabungan … memang benar juga sih soalnya proses bayi tabung itu tidak murah alias menguras kantong.
Tetapi bayi tabung itu sebenarnya adalah proses pembuahan sel telur dan sperma di luar tubuh wanita, dalam istilah kerennya in vitro vertilization (IVF).
In vitro adalah bahasa latin yang berarti dalam gelas/tabung gelas (nah nyambung juga kan dengan kata tabung). Dan vertilization adalah bahasa Inggrisnya pembuahan.
Dalam proses bayi tabung atau IVF, sel telur yang sudah matang (seperti masak telur saja ya) diambil dari indung telur lalu dibuahi dengan sperma di dalam sebuah medium cairan. Setelah berhasil, embrio kecil yang terjadi dimasukkan ke dalam rahim dengan harapan dapat berkembang menjadi bayi.
Jenis-jenis Program Bayi Tabung
Dalam menjalani program bayi tabung, Anda bisa memilih teknik yang disarankan dokter. Berikut dua teknik bayi tabung, dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.1. Teknik Fertilisasi in vitro konvensional, yaitu mempertemukan 1 sel telur dengan 50.000 – 100.000 sperma di dalam cawan petri yang berisi medium kultur sehingga terjadi pembuahan.
Kelebihan: cara ini secara teknis lebih mudah dilakukan, tidak ada manipulasi pada sel telur (lebih alami) dan biaya sedikit lebih murah.
Kelemahan: jika ada masalah pada sperma, maka sperma tidak dapat menembus sel telur sehingga pembuahan tidak bisa terjadi.
2. Teknik “Intra Cytoplasmic Sperm Injection” (ICSI), yaitu teknik injeksi dengan cara menyuntikkan 1 sperma langsung ke dalam 1 sel telur sehingga terjadi pembuahan.
Kelebihan:
- Jika suami mengalami kasus Azoospermia (tidak ada sperma yang keluar bersama air mani) atau sperma yang sangat sedikit jumlahnya atau sangat jelek kualitasnya, teknik ini sangat membantu.
- Teknik ini didukung dengan sistem pengambilan sperma langsung dari testis atau teknologi simpan beku sperma (sperma dibekukan dahulu sampai saatnya diperlukan)
Dampak negatif
Kendala Program Bayi Tabung
Pasutri yang berniat mengikuti program bayi tabung dihadapi beberapa kendala. Yang utama adalah dana yang tidak kecil. Mulai dari Rp 16,5 juta hingga Rp 54 juta untuk sekali program bayi tabung. Di Amerika pun, tingginya biaya program bayi tabung ($6,000 hingga $7,000), juga dianggap sebagai kendala.
Apalagi, menurut Awadalla, mahalnya biaya tersebut belum menjamin keberhasilan program bayi tabung. Padahal, teknologi yang digunakan sudah begitu ‘powerful’, namun hanya 20% saja kemungkinan program ini akan berhasil.
Kalaupun berhasil, risiko bayi kembar lebih dari dua terbilang tinggi pada teknik transfer embrio. Padahal, seorang ibu yang hamil kembar dua saja sudah masuk ke ‘area’ rawan. Oleh karena itu, kini transfer blastosis lebih banyak direkomendasikan dokter lantaran kemungkinan kembar lebih dari dua hampir tak ada.
Selain itu, menurut Awadalla, ada beberapa dampak negatif program bayi tabung untuk si ibu. Misalnya, kemungkinan si ibu terserang infeksi, rhumatoid arthritis atau lupus, dan alergi.
Kendati demikian, kenyataan di atas jangan mengendurkan niat Anda untuk mengikuti program bayi tabung. Kalau Tuhan berkehendak, lewat usaha yang maksimal, kesabaran dan ketabahan, tentulah akan berhasil. Apalah arti kesulitan dan rasa sakit yang mendera bila dibandingkan dengan hadirnya buah hati dalam sebuah perkawinan.